Posted by: kangajo | June 25, 2019

Jadi, Ini Fungsi Vetsin yang Sebenarnya?

Kandungan vetsin atau MSG adalah sodium (Natrium) dan glutamat. Biasa digunakan untuk penyedap pada masakan atau makanan ringan. Tapi rupanya Pak Rizal Ramli menggunakan vetsin sebagai tambahan pupuk untuk membuat tanaman lebih banyak berbuah.

Jadi, ini fungsi vetsin yang lain-nya toh…

 

Posted by: kangajo | October 21, 2010

Nikmatnya Sehat tatkala Sakit

Kamis, 14 Oktober 2010, sepulang kerja dengan Shogun 125 putih-hitam melaju menembus derasnya hujan dari kantor menuju rumah di Sentul demi sang istri tidak menunggu sendirian sampai malam, karena kompleks yang kami huni masih belum banyak dihuni pemiliknya. Badan masih berasa sehat saat itu.

Namun kondisi berubah setelah malam saat tidur badan tiba2 memanas demam, oh my God, mungkin aku kebagian lagi penyakit perubahan cuaca. Dibantai dengan parasetamol dan amoxilin sampai jum’at malam, panas tak kunjung reda. Sampai akhirnya Sabtu Siang pergilak ke dokter diantar istri (yang bawa motor tetap sy, karena ga tega istri yg badannya kecil mbonceng saya). Dapat parasetamol, amoxilin, vitamin B komplit dan 1 lg obat yang saya tidak tahu untuk apa. Saya yakin itu untuk radang di tenggorokan saya, karena vit B12 konon katanya bisa mbantu untuk pemulihan manusia kena radang.

Setelah diminum habis obat2 itu, rupanya masih belum menyelesaikan penderitaan saya. Biasanya lendir/dahak berkumpul di tenggorokan saat si bakteri kalah perang melawan obat, sehingga dengan mudah dikeluarkan dr saluran pernafasan. Ndilalah sampai hari ini tenggorokan masih sakit, malah idung mampet ruarrr biasa. Mungkin yg terserang kali ini alat pernafasan bagian atas, sehinggga numpuk di bagian idung.

Tapi deritanya itu adalah si brengsek ingus ini susah banget dikeluarin, harus tega menyiksa senggorokan dengan menarik nafas keras dan pendek untuk mengeluarkannya sampai mau muntah dan berlinang air mata (bukan nangis).

Indahnya sehat jika sudah merasakan penderitaan seperti ini. Janji tatkala sakit kali ini :

  1. Sembuh nanti harus lebih produktif lagi di kantor
  2. Sembuh nanti mo lebih rajin bantuin istri ngurus rumah
  3. Sembuh nanti harus lebih rajin lagi ibadah ka gusti Allah
  4. Sembuh nanti harus lebih banyak olah raga dan makan makanan yang baik dan sehat. Disinyalir gara2 kopi dan coklat serta makanan manis yang mengakibatkan badan berontak.

Ya, Allah… Berikanlah kesembuhan kepadaku. Jika demam kemarin meluluhlantahkan dosa-dosa yang pernah aku perbuat, aku rela. Namun saat ini aku lebih memilih sehat wal’afiat.

Posted by: kangajo | February 26, 2010

The Wonderful 3 Days

Hari Jum’at minggu lalu, 19 Februari 2010. Selepas meeting dengan client di pagi hari, usai sholat Jum’at kembali harus bertemu dengan client di Pondok Indah Mal. Alhamdulillah sekarang keduanya sudah bisa selesai meski terus harus diproses.

Saya minta driver kantor untuk menuju ke Kampung Rambutan, disanalah saya akan menumpang bis menuju rumah kedua orang tua di Ciamis. Saat itu memang ada agenda khusus untuk merencanakan masa depan. Akhirnya, dengan uang disaku tinggal 42.500, sampai di Ciamis. Untung ATM BNI bisa 24 jam, so..ambil duit dulu sebelum meneruskan perjalanan dengan ojek.

Petanyaan dari sepupu, oom dan tante setiap kali pulang masih sama “Kapan nyusul si Iyan?” Lupakanlah….

Tapi 3 hari itu, aku merasakan begitu damainya bersama keluarga. (lg ga mood nulisss)

Posted by: kangajo | February 26, 2010

Tegas Aja Jo…

Tak pernah diduga sebelumnya, seorang teman SMA yang waktu itu hanya berinteraksi sekedarnya tiba-tiba menyapaku dari Facebook. Menanyakan kabar dan tempat tinggal. Ya…memang selama ini aku jarang sekali menemui teman-teman dari Ciamis, padahal mereka masih tinggal di Bogor, serantau denganku. Karena jarangnya silaturahmi, maka terasa janggal ketika tiba-tiba aku berani menceritakan masalah pribadiku padanya.

Ya Allah, sesempit inikah pergaulanku selama ini? Sehingga sebagian orang menganggapku hanya bersilaturahmi hanya jika aku membutuhkan pertolongan.

Kembali ke teman SMA itu yang kini menjadi ibu dari seorang putra yang terlahir tahun 2008 lalu. Begitu lugasnya saran yang disampaikannya mengenai ketegasan dan pentingnya perhatian bagi mahluk sejenisnya. Begini yang saya tangkap : “Janganlah terlalu ‘workaholic’ (sudah terlalu, workaholic lagi) sehingga melupakan hal-hal kecil seperti perhatian dan tegaslah pada keadaan seperti yang dialami saat ini.”

Sungguh, aku seperti kembali mempunyai teman yang urusannya bukan hanya sekedar bisnis. Walaupun sebenarnya setelah pulang Sabtu sampai Senin, 20-22 Februari 2010 lalu aku seperti menemukan kedamaian yang tiada tara bersama keluarga. Mengajak jalan2 keponakan dengan vespa tua milik ayahnya.

Sungguh aku merindukan keluarga kecilku sendiri dimana aku bisa melepas lelah dengan bersenda gurau bersama bocah soleh yang lucu. Terima kasih teman SMA-ku, aku anggap tawaranmu bukan hanya sekedar basa-basi. Bukan karena saat ini aku sedang gundah, tapi sekedar ingin merajut kembali silaturahmi yang nampak mulai terputus.

Posted by: kangajo | February 26, 2010

Kagumku Padamu

Kagumku padamu tak seperti kagumku pada jenismu 1-4 tahun lalu (saat itu). Kagumku padamu karena sejak pertama bertemu aku melihat pancaran aura yang terang dari parasmu. Terlebih saat terjadi perubahan yang luar biasa padamu, menjadi lebih tertutup dengan hijab itu. Aku sugguh bahagia dengan kekagumanku ini, walaupun aku tahu ketakpantasanku memilikimu sampai aku memutuskan untuk membiarkan Sang Pencipta mengatur langkahmu dan langkahku, walau diluar inginku.

Selang beberapa tahun, kembali aku dibuat kagum dengan jenismu. Kali ini bukan karena aura yang dilihat, tapi karena jalan hidup yang begitu mengagumkan. Aku mendengar keteguhan dalam dirimu dalam memperjuangkan hidup dan kehidupan. Aku kagum mendengar caramu mengatasi masalah dengan sangat dewasa di usiamu yang kupandang masih belia. Sungguh aku kagum, sehingga aku memutuskan untuk menjadikanmu calon pendamping hidupku kelak, walau kuhanya mengandalkan komitmen, tak lebih. Karena kusadar tak bisa memberikan apa yang kau harapkan.

Suatu sore, enam tahun setelah pendengaranku dibuat kagum, kembali aku mendengar kekaguman dalam jiwa belia jenismu dalam sebuah perjalanan kembali ke perantauan. “Aku ga mau diajak jalan2, kongkow, window shoping, nonton, ketawa-ketiwi, ngeceng sama teman-teman. Sudah lewat masaku menghabiskan itu semua saat SMP dan awal SMA. Setelah difikir, semua itu hampir ga ada artinya. Sekarang aku ingin yang terbaik bagiku dan keluarga, menyongsong masa depan.” Seketika aku takjub dengan gelombang suara yang ditangkap genderang telingaku yang kemudian disampaikan ke otak. Luar biasa, bahkan saat kau menyatakan bahwa ‘kamu suka ngemil tapi badanku ga pernah gemuk’ dengan nada childish tanpa membuat aku beranggapan kamu seorang anak kecil.

Ah…itu hanya kekaguman saja. Aku masih punya komitmen dengan jenismu yang berjiwa kuat, yang teguh memperjuangkan hidup dan kehidupannya, yang berani menerabas batasan-batasan demi keberhasilan.

Aku tak tahu kekaguman macam apa lagi terhadap jenismu kelak. Namun sungguh, aku berharap kekaguman itu hanya karena Allah yang telah mencipta, sehingga dengan kekagumanku terhadap sejenismu, aku bisa lebih dekat dengan Sang Pencipta. Sungguh aku rindu untuk ‘pulang’ dalam keadaan ‘bersih’ dan aku butuh teman untuk itu. Kagumku Padamu karena Allah….adalah gerbang yang harus aku lewati untuk Kembali Pada-Nya.

Posted by: kangajo | February 9, 2010

Kembalilah Pada-Nya

“Allah adalah sebagaimana prasangka mahluknya”, itulah yang coba aku ingat saat peristiwa yang sangat diluar dugaan terjadi beberapa minggu lalu dan sampai saat ini belum mendapatkan penyelesaiannya. Ya, jika aku menganggap ini adalah ketidakberpihakkan Allah pada keinginanku selama beberapa tahun terakhir, maka aku sendiri yang telah membuat kerugian atasnya. Bagiku, saat ini adalah kesempatan yang luar biasa untuk memperbaiki diri. Dimana keras membatunya hati mulai mencair kembali dan bodohnya harus dengan teguran manusia. Teguran Allah lewat sakit fisik, lewat terbatasnya kemampuan mewujudkan keinginan duniawi, lewat rasa bersalah yang dalam setiap kali berkomunikasi dengan keluarga tercinta karena merasa diri ini tak dapat memenuhi apa yang mereka impikan dan lewat sejuta teguran lainnya yang selalu aku anggap kecil.

Memang aku selalu berusaha untuk terus memperbaiki diri, menghancurkan kebiasaan-kebiasaan buruk, mendekatkan diri dengan sang pencipta, namun selalu kandas. Jika aku bertekad menjalankan sholat duha sebelum berangkat bekerja, maka rasa takut kesiangan muncul. “Kenapa tidak mempersiapkan lebih pagi?” batinku. Namun setan-setan itu selalu menggelayut mesra di kedua kelopak mataku, membujukku untuk sekedar “menambah jam istirahat” sebelum disibukkan dengan pekerjaan. Mereka pula yang selepas sholat Subuh meniupkan udara dingin dan melambaikan tangan-tangan jahilnya dari balik selimut hangatku. Hampir tak pernah aku menang melawan godaan-godaan itu, walau nyatanya di udara dingin Curug Cigamea aku sanggup mandi jam 4.30 pagi demi tidak antri bersama teman-teman yang sedang tim building. Lagi-lagi, alasan duniawi yang membuatku melakukannya.

Saat aku berjanji untuk membaca al Qur’an setiap selepas sholat Magrib dan sholat Subuh, maka di hari pertama aku berikrar, aku sanggup menyelesaikan beberapa halaman. Namun jangankan menungu hari berikutnya, saat datang waktu sholat Subuh saja rasa malas itu tak bisa dihindarkan.

Alhamdulillah, dengan adanya peristiwa keduniawian yang menyesakkan dada dan mengoyak ketenangan hati ada perubahan walaupun sedikit. Dan ada ketentraman tatkala menyadari air mata tumpah saat sujud, saat sholat-sholat-ku tak lagi diakhiri dengan merebahkan badan persis setelah melafadzkan salam, tatkala dibangunkan jam 3 dini hari ada dorongan yang luar biasa untuk beringsut dari tempat tidur menuju kamar mandi mengabil air wudhu, tatkala kaki ini diberi kemudahan melangkah ke mesjid sebelah bahkan sebelum muadzin melafadzkan “assolaatu khoirum minannaum”.

Sungguh aku berharap bisa kembali pada-Mu dengan utuh. Sungguh aku terinpirasi dengan RINDU, yang rela meninggalkan gelak tawa keduniawian untuk mempersiapkan diri kembali pada-Nya. Dan aku begitu mendambakan saat kembaliku saat sujud pada-Mu seperti Kau panggil mahluk-Mu di video ini. Aku berharap jadi muslim yang baik yang bisa mempengaruhi orang lain untuk berbuat kebajikan. Tapi, apatah bisa aku merubah diri aku sendiri. Hanya hidayah-Mu yang akan membimbing. Karena itu, limpahkan lah hidayah-Mu untuk menerangi jalan-jalanku, seperti telah kau terangi jalannya orang oran seperti ini.

Aku hanya bisa meyakini bahwa Engkau maha pemberi petunjuk bagi mahluknya. Dan Engkau pasti mengizinkan perubahan itu terjadi bagi orang yang benar-benar mengupayakannya.

Posted by: kangajo | October 21, 2009

Buang Sampah Sembarangan

Selasa, 20 Oktober 2009 diberitakan di salah satu stasiun televisi swasta bahwa di Jakarta Timur dilakukan Operasi Yustisi Buang Sampah (CMIIW). Yang kedapatan buang sampah atau merokok sembarangan, dikenakan denda 30-50rb dengan sidang di tempat. Langkah maju dari pemerintah daerah DKI Jakarta dalam menangani sampah dan menjamin penerapan Perda berhubungan dengan sampah dan larangan merokok di tempat umum. Semoga program ini bisa terus dijalankan secara konsisten, karena memang perlu penegakkan peraturan secara konsisten dari waktu ke waktu dengan sanksi yang sesuai dengan peraturan. Indonesia tidak bisa diatur dengan cara halus, harus ada sedikit paksaan, sanksi dan hukuman untuk menjalankan program-program yang diyakini besar manfaatnya dikemudian hari.

Saya jadi ingat saat berkunjung ke Korea Selatan beberapa tahun lalu. Seoul, walaupun bukan merupakan kota terbersih di dunia, tapi bila dibandingkan dengan Jakarta atau kota-kota besar lainnya di Indonesia, mereka sudah jauh lebih baik. Di pusat kota tidak terlihat lagi gundukan sampah sembarangan, taman-taman dengan bunga berwarna warnipun menghiasi tepian jalan kota. Bersyukur Jasa Marga saat ini sudah mulai berbenah dengan penghijauan di pingir jalan tol, kecuali jalan tol dalam kota jakarta.

Nandini, seorang teman kantor yang begitu menyenangi budaya Jepang sering mencibir “Orang jakarta tidak mau kena banjir, tapi kok buang sampah sembarangan aja” kesal saat melihat seseorang dengan entengnya melempar bungkus makanan ke jalanan.

Saya bahkan punya pengalaman menarik, saat mengendarai SupraX 125 CW saya ke arah Warung Jambu-Bogor lewat Jl. Ciremai. Saat itu memang hujan sedang derasnya, alhasil permukaan jalan jadi tempat mengalirnya air hujan tersebut sebelum masuk ke gorong-gorong di kiri-kanan jalan. Saat ditikungan, saya begitu kaget ketika ada seorang Bapak yang menumpahkan isi tempat sampahnya ke jalanan persis sesaat saya mau lewat di depannya. Luar biasa memang sulitnya memupuk kebiasaan baik membuang sampah. Kebaikan si Bapak membuang sampah di tempat sampah yang ada di rumahnya jadi percuma saat jalanan dengan air mengalir menjadi pembuangan akhirnya. Mungkin si Bapak berfikir “Yang penting sampah itu tak lagi ada di rumahnya”. Padahal dengan begitu dia hanya memindahkan masalah dari rumah ke tempat lain saja, tidak menyelesaikan masalah sama sekali.

nabung sampah

nabung sampah

Jika di Bantul, telah sukses didirikan Bank Sampah yang dapat mengatasi sampah menjadi barang bernilai jual tingi, kenapa daerah lain tidak. Kita hanya perlu komitmen dan kerja keras dari semua pihak untuk mewujudkannya. Jangan menyerah karena penolakan sebagian warga, karea Bank Sampah di Bantul-pun pada awalnya hanya didukung sedikit warga.

Bagaimana menurut Anda?

Gambar dari http://ester-journey.blogspot.com

Posted by: kangajo | September 17, 2009

Selamat Idul Fitri, 1 Syawal 1430 H

kartulebaran02

Posted by: kangajo | April 21, 2009

Ingat 5 Perkara Sebelum 5 Perkara

Tentunya judul di atas sudah sangat familier dengan keseharian muslim di dunia, mengingat 5 hal sebelum datangnya 5 hal yang lain.

  1. Ingat Sehat sebelum Sakit,
  2. Muda sebelum Tua,
  3. Kaya sebelum Miskin,
  4. Lapang sebelum Sempit,
  5. Hidup sebelum Mati.
Urgent

Urgent

Sepertinya sederhana, namun begitu sering kita mendengar orang2 di sekitar kita berkata : Cepet nih URGENT! Apa artinya itu? Artinya waktu dia untuk memenuhi keperluannya sudah dibatasi dengan waktu yang semakin sempit. Dan ini bisa jadi diakibatkan oleh penundaan-penundaan yang ‘konsisten’.

Begitu juga penyesalan “Kenapa saya tidak menjaga agar tidak terlalu banyak makan junk food” atau “Kenapa saya malas berolah raga” kala kita merasakan sakit yang luar biasa, sehingga tak mampu lagi berolah raga. Kitapun berjanji untuk rutin berolah raga selepas sakit, namun apa yang terjadi? Kembali penundaan “Saya sudah sehat kok sekarang”-pun akhirnya keluar dari mulut kita.

Bagi seorang entrepreneur, prinsip tidak menunda-nunda merupakan kelebihan tersendiri. Bukan hanya dalam pekerjaan, namun dalam memutuskan. Karena tak jarang peluang datang dalam kondisi kita tidak siap dengan data dan analisa. Dengan intuisi, seorang entrepreneur dapat memutuskan itu dengan sekejap walaupun penuh resiko.

Jika bisnis telah berjalan, mendapatkan profit, jangan menunda untuk terus memperbaiki kinerja perusahaan walaupun itu harus mengorbankan sedikit profit yang sempat dihimpun beberapa waktu lalu. Karena, dengan semakin rapi sistem organisasi, maka akan semakin sempurna dan cepat kerja tim, yang pada akhirnya kepuasan konsumen terjamin dan profit mengalir deras.

Hanya satu menurut saya yang boleh ditunda, adalah “Penundaan” itu sendiri. Tundalah penundaan itu sampai akhirnya dia tidak dapat kesempatan untuk mampir dalam kehidupan kita, sehingga kita selalu melakukan pekerjaan yang penting saat waktu masih luang. Dengan demikian, tidak ada lagi yang URGENT, karena seluruh pekerjaan penting telah terselesaikan dengan baik jauh hari sebelum Sakit, Tua, Miskin, Sempit atau bahkan kematian datang kepada kita.
Semoga kita selalu diberi kekuatan dan kemampuan untuk melakukan semua yang penting sebelum ada penyesalan.

Posted by: kangajo | April 9, 2009

Maaf, Sementara SiGaresto Tutup

Para pelanggan Sigaresto, kami atas nama management “Resto-Cafe SiGaresto” mohon maaf yang sebesar-besarnya karena tidak bisa melayani pra pelanggan sekalian pada hari Senin, 6 April 2009 sampai Ju’at, 10 April 2009. Dengan berat hati pada hari Senin kami tidak bisa memenuhi pesanan lunch box dari salah satu perusahaan di Jababeka untuk makan siang. Hari Selasa ada konsumen kami yang mungkin kecewa saat datang ke Jl. Jababeka XIV mendapati SiGaresto menutup rolling door yang menandakan tidak melayani pelanggan pada saat itu.

Hal ini kami lakukan karena saat itu kami sedang berduka, orang tua salah satu karyawan kami yang sekaligus paman dari karyawan yang lainnya sedang dalam keadaan sakit berat. Demi rasa kemanusiaan, kami memutuskan untuk meminta kedua karyawan kami pulang untuk sementara waktu sampai sehari setelah diselenggarakannya Pemilu Legislatif 2009. Semoga para pelanggan tetap bersedia datang kembali ke SiGaresto untuk menikmati menu-menu special kami.

Sabtu, 11 April 2009 SiGaresto siap melayani pelanggan semua. Pesanan dari PT. Banshu Indonesia sebanyak kurang lebih 30 pax untuk hari itu insya Allah bisa kami penuhi. Pelanggan yang berencana datang juga sudah bisa kami layani dengan baik.

Bagaimanapun juga, dukungan dari seluruh pelanggan kepada SiGaresto untuk terus memberikan yang terbaik sangat diperlukan. Tanpa para pelanggan sekalian, SiGaresto tak ada artinya bagi kami sebagai pengelola. Karena itu, kiranya maaf terbersit dari sudut hati paling dalam untuk SiGaresto, karena tidak dapat melayani pelanggan selama 5 hari yang lalu.

Older Posts »

Categories